Barong Blora Harus Diakui Unesco
![]() |
Pentas barong oleh sanggar Sardulo Krida Mustika di Blora. |
“Blora itu unik, salah satunya ada budaya lokal yang berbeda dengan Reog Ponorogo, yaitu Barong yang kini menjadi identitas Blora,” ujar Hamidulloh Ibda, peneliti Barong Blora di sela-sela pertunjukan barong di Desa Tambahrejo, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora, Minggu (28/2/2016).
Ibda yang juga Direktur Jaringan Indonesia (JARI) Institut Cabang Blora tersebut menegaskan, bahwa sebelum dicaplok oleh bangsa lain, barong harus diakui di kancah internasional.
“Di Blora kan sudah ada Festival Barong Nusantara tiap tahun ya sejak beberapa waktu lalu, nah ini menjadi potensi bahwa barong Blora itu setara dengan reog bahkan lebih unggul karena memiliki setting cerita, tokoh dan karakter serta bentuk fisik yang berbeda dengan reog,” papar CEO Harian Jateng Network tersebut.
Kegiatan pentas tersebut, merupakan kegiatan awal dalam menyambut Dies Natalis Harian Jateng Network yang akan digelar 14 April 2016 mendatang dengan mendapuk sanggar Sardulo Krida Mustika dan puluhan seniman yang ada di wilayah Kabupaten Blora.
Sementara itu, Indra Bagus Kurniawan Ketua Sanggar Sardulo Krida Mustika mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi kampanye budaya agar masyarakat Blora selalu ingat dengan kekayaan lokalnya.
“Kemarin meskipun kelihatannya sedikit, tapi lebih dari 50 seniman yang hadir,” ujar dia. (Red-HS99/Foto: IBK-Harian Solo).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar