Tarif Dasar PDAM Wonogiri Naik
![]() |
Ilustrasi |
Hal itu diungkapkan Direktur PDAM Giri Tirta Sari Wonogiri, Sumarjo di Aula Kantor PDAM, Sanggrahan Giripurwo, Wonogiri. Pihaknya mengakui bahwa kenaikan tarif tersebut akan mengecewakan pelanggan. Namun mau tidak mau, tarif harus dinaikan sebab beban subsidi PDAM Giri Tirta Sari Wonogiri sangat tinggi.
“Kalau tidak naik, beban biaya operasional kami akan bertambah. Selama ini saja kami masih mengeluarkan subsidi Rp 2 miliar lebih setiap tahunnya,” ungkapnya Selasa (3/2).
Dijelaskannya, Tarif PDAM yang semula hanya pada kisaran Rp 1.900 /m3, mulai bulan Maret mendatang akan diberlakukan tarif dasar baru yakni Rp 2.500/m3. Dan kenaikan tarif air minum tersebut direncanakan akan mengalami kenaikan setiap tahunnya mulai 2015 hingga 2019.
Lanjutnya, Pihak PDAM Wonogiri pun telah melakukan sosialisasi dapa pelanggan sejak 2014 lalu. Tak hanya itu sosialisasi tersebut katanya juga telah membuahkan kesepakatan antara pelanggan, PDAM, Dewan Pengawas. Namun demikian dari susulan tarif dasar baru sebesar Rp 2.700/m3, Bupati memutuskan kenaikan tariff hanya Rp 600, sehingga tarif baru menjadi Rp 2.500/m3
“Kenaikan tarif dasar baru ini juga sudah mendapat persetujuan Bupati Dewan Pengawas dan diketahui DPRD, ” katanya
Kendati demikian, pihaknya menjamin tarif dasar air minum di Wonogiri saat ini pun masih jauh dengan daerah lain. Dicontohkannya, di Wonosari Gunung Kidul tariff dasar sudah pada kisaran Rp 3.000/m3, Kabupaten Bantul Rp 3.250/m3. Sementara untuk Wonogiri saat ini yang memiliki jumlah total pelanggan (SR) sebanyak 31.062 baru Rp 2.500/m3.
“Hasil audit tahun 2014 yang dilakukan akuntan public serta berdasarkan saran dari BPKP Provinsi Jawa Tengah, tarif air minum PDAM Giri Tirta Sari masih jauh diambang full charge recovery,” ungkapnya
Layanan
Terkait pelayanan, sumarjo mengatakan dari total penduduk Wonogiri sebanyak 942,377 jiwa, pihaknya baru melayani sekitar 321.985 jiwa. Sedang sisanya sebanyak 6.062 penduduk Wonogiri belum terlayani.
“Kami pun sudah sudah berupaya untuk menekan biaya operasional lebih rendah, salah satunya yang ditempuh dengan mencari sumber air bawah tanah atau sumber air dalam, misalnya di kecamatan selogiri,” tandasnya. (Red-HS99/AS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar