Dewan Ketahanan Nasional Catat Infrastruktur Wonogiri

Ilustrasi
Wonogiri, Harian Solo - Sekertaris Jendral Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) lakukan kajian daerah di Kabupaten Wonogiri. Hasil kajian bakal dilaporkan pada kementerian terkait.
Setjen Wantanas Laksamana Pertama Dharyanto mengatakan terdapat beberapa catatan dari kunjungannya di Wonogiri. Yakni persolan pendukung ketahanan pangan, seperti insfastruktur dan masalah sedimentasi Waduk Gajah Mungkur.
“Kami bukan eksekutor, kami hanya menjaring aspirasi selanjutnya kami sampaikan pada pemerintah pusat,” ujarnya

Menurutnya, persolan Waduk Gajah Mungkur perlu mendapat perhatian. Menurutnya jika fasilitas pendukung ketahanan pangan seperti Waduk Gajah Mungkur tidak mendapat pemeliharan baik, maka dapat menghambat program ketahanan pangan. Terlebih waduk tersebut menjadi sumbur irigasi bagi daerah sekitar Wonogiri.
“Selain Wonogiri, kami juga mengunjungi semarang dan Blora,” imbuhnya
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Wantanas, Bupati Wonogiri Danar Rahmanto mengungkapkan topogafri 25 kecamatan di Wonogiri tergolong ektrim.  Hal tersebut ditandai kondisi wilayah berupa gunung, tebing. Disebut danar wilayah wonogiri bagian selatan  terdapat tujuh kecamatan dengan kategori daerah minus.
“Kawasan pracimantoro, paranggupito, puhpelem, karang tengah lahannya tidak produktif sebab mengandung kapur berlebih,” ungkapnya
Danar menyebut untuk menunjang program ketahanan pangan Wonogiri telah memiliki 18 hektar sawah lestari. Namun demikian manfaat irigasi dari Waduk Gajah Mungkur terbilang kecil. Menurutnya penerima manfaat dari Waduk Gajah Mungkur adalah Wilayah disekitar Wonogiri, seperti sukoharjo, Karanganyar, Sragen dan kabupaten lainnya.
“Manfaat irigasi Waduk Serba Guna Wonogiri, tau yang terkenal dengan nama Waduk Gajah Mungkur itu, bagi petani Wanogiri hanya 0,05 persen saja,” ungkapnya
Danar juga mengungkapkan persoalan infrastruktur juga menjadi penunjang ketahanan pangan. APBD wonogiri hanya mampu memberikan alokasi anggran sebesar 100 Milliar untuk pemeliharaan infrastruktur. Padahal menurutnya ruas jalan di Wonogiri mencapai 1300 kilometer. “Kami berharap Dana Alokasi Khusus dari pemerintah pusat besar. Sebab dari APBD kami hanya dapat menyentuh 5 persen infartruktur tiap tahunnya. Wajar kalau jalan semakin lama makin rusak,” tandasnya. (Red-HS99/AS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar