Taman Pendidikan Quran Wonogiri Kurang Perhatian

Ilustrasi
Wonogiri, Harian Solo - Keberadaan Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) yang tersebar di sejuluh masjid yang ada di Wonogiri kurang mendapatkan perhatian. Bahkan tahun 2015 tidak ada alokasi anggran untuk TPQ.

Mursidi Pengurus Badko TPQ Kabupaten Wonogiri menilai dihapusnya alokasi aggaran TPQ  dari APBD Kabupaten merupakan pil pahit bagi keberlangsungan pendidikan agama di sekolah. Menurutnya alokasi anggaran untuk TPQ merupakan hal penting. Sebab selama ini operasional TPQ masih bersandar pada iuran bulanan santri atau santriwan yang nilainya terbilang kecil.

“Alokasi anggran itu penting, sebagai faktor pendukung berjalannya pendidikan TPQ, misalnya untuk memenuhi ketersediaan sarana prasarana. Selama ini TPQ hanya bergantung pada iuran santri dan santriwati yang nilainya kecil, berkisar Rp 1000 sampai Rp 2000 saja,”ujarnya, Minggu (8/3)

Menurut Mursidi keberadaan TPQ menjadi benteng moral anak. Pendidikan agama disekolah yang hanya tija jam pelajaran menurutnya tidak akan cukup membentuk pribadi dan pemahaman anak tentang agama islam. Terlebih dikehauinya sebagaian besar anak dan remaja di Wonogiri tidak dapat membaca Al Qur’an hingga pemerintah daerah menggagas program Wonogiri mengaji.

 Lanjut Mursidi, sejumlah kabupaten lain telah memberikan perhatian besar pada keberlangsungan pendidikan agama yang dijalankan melalui TPQ. Alokasi anggran untuk seluruh TPQ di kabupaten yang bertetangga dengan Wonogiri disebutnya mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta. Ironisnya Wonogiri justru menghapus alokasi anggran TPQ.

Sedangkan menurutnya, Kementrian Agama hanya mengalokasikan dana puntuk penyuluh honorer di tingkat kecamatan yang bertugas melakukan pendidikan baik dimajels taklim maupun di TPQ. Insentif yang diterima terbilang minim, hanya Rp 300 ribu rupiah per bulan. Sementara kucuran dana Kemenag PRovinsi jateng menurutnya juga terbatas. Tahun lalu hanya turun 10 juta untuk satu TPQ di Wonogiri. Padahal jumalah TPQ di Wonogiri lebih dari seribu unit.
“Wonogiri pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Agama, seharusnya itu menjadi cambuk untuk lebih memberikan perhatian pada TPQ,” katanya

Mursidi menambahkan, para pengajar TPQ juga tidak mendapatkan upah dari hasil mendidik mereka. Padahal sebagain besar pengajar TPQ merupakan kalangan ekonomi lemah. “Bisaroh atau insentif untuk pengajar TPQ itu belum ada. Kedepankami harap pemerintah daerah Wonogiri memberikan perhatian pada mereka yang mengajar TPQ, jangan kalah sama kabupaten lain,” tandasnya

Sementara itu, Kabag Kesra Kabupaten wonogiri, Maryanto mengakui bahwa alokasi anggran untuk TPQ pada tahun ini dihapus. Ia juga enggan memberikan alasan penghapusan anggran TPQ tersebut. Namun demikian dijanjikannya pada APBD perubahan pihaknya kan mengusulkan anggran untuk TPQ.

“Tahun ini dihapus, tapi pada APBD perubahan alakn kita anggarkan,” jawabnya sinngkat.

Untuk Grafis:
Jumlah TPQ  ada 1.206 unit tersebar di 25 kecamata
Jumlah pengajar  3.706
Jumlah santriwan 19.864
Jumlah santriwati 23.147
Sumber Badko (Badan koordinasi) TPQ Wonogiri, tahun 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar