UN Online Wonogii Nantikan Kepastian

Ilustrasi
Wonogiri, Harian Solo - Dinas Pendidikan Wonogiri belum menerima kejelasan terkait tanggal pasti pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk dengan sistem CBT (Computer Based Test). Padahal sebelumnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menunjuk 4 sekolah di Wonogiri sebagai pilot project sistem baru dalam pelaksanaan UN dengan tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik ) Kabupaten Wonogiri mengatakan empat sekolah ditunjuk pusat untuk menjadi pilot project UN dengan sistem CBT. Diantaranya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak dua sekolah, yakni SMP 1 Wonogri dan SMP 2 Wonogiri. Dua sekolah lainnya adalah jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), yakni SMA 1 Wonogiri dan SMA 2 Wonogriri.

“Belaum ada informasi lebih lanjut terkait pelaksanaan UN dengan sistem CBT,” ujar Siswanto saat ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (27/2)

Siswanto berharap agar sekolah yang nantinya melaksanakan UN dengan sistem CBT, melakukan simulasi terlebih dahulu. Namun demikian, secara umum perangkat pendukung UN dengan sistem CBT terlebih dahulu harus dipastikan sisap.

“Paling tidak sekolah melakukan simulasi satu kali. Tapi sejauh ini memang perangkat pendukung berupa personal computer di sekolah yang ditunjuk masih kurang, sehingga tidak menutup kemungkinan tes dilakukan secara bergelombang,” ujarnya

Ponco Hawarno Kabid SMP/SMA Disdik Wonogiri mengatakan saat ini tengah masuk tahap verivikasi untuk pelaksanaan UN dengan sistem CBT.  Dari empat sekolah tinggal tiga sekolah yang direncanakan akan menjadi pilot project.

“SMA 1 Wonogiri tidak jadi karena siswanya keberatan. pihaknya mengajukan solusi  untuk mengatasi persolan tersebut. Para siswa tetap meminta ujian pakai LJK, sebab tidak mau mau mengambil resiko gagal UN karena rata rata disana ingin melanjtkan ke perguruan tinggi,” ungkapnya

Ponco menambahkan sekolah yang di tunjuk untuk menjadi pilot roject pelaksananaan UN dengan sistem CBT padadasarnya memiliki laboratorium computer. Hanya jumlahnya tidak mencukupi. Ponco pihaknya juga sempat menannyakan pelihal penggunaan laptop pribadi untukk pelaksanaan UN pada tim verivikasi.

“Katanya bisa, tapi programnya berat, jadi tetap tidak bisa dikabulkan pusat.  Maka pelaksanaannya dibuat berkelombang, satu hari 3 gelombang peserta ujian nasional,” imbuhnya.

Ponco menambahkan nantinya pelaksanaan UN dengan sistem CBT terdiri dari beberapa tipe. Sekolah dapat memilih menggunakan CBT secara full sistem atau online murni. Semi online, offline.
“Tentunya full sistem isa dilakukan oleh sekolah yang sarana pendukungnya memadai,” tandasnya. (Red-HS99/AS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar