Wonogiri Mengaji Diluncurkan

Ilustrasi
Wonogiri, Harian Solo - Perhatian Pemerintah Daerah Wonogiri pada bidang keagamaan agaknya perlu dipuji. Saat ini pemerintah kabupan Wonogiri melalui bidang kesejahteraan rakyat (Kesra) tengah menggodog program Wonogiri Mengaji.

“Program ini rencananya akan diluncurkan saat peringatan hari jadi kabupaten Wonogiri. Tapi ini masih kita godok sebab sifatnya bukan ceremonial tapi berkelanjutan dan melibatkan sejumlah pihak,” ujar Kasubag Keagamaan Rohiman mewakili Kabag Kesra, Maryanto, Senin (23/2)
Rohiman mengungkapkan program tersebut dilatar belakangi keprihatinan akan kondisi generasi muda saat ini. Menurutnya kebanyakan remaja dan pemuda yang beragama islam saat ini kurang dalam mengkaji ajaran islam yang terkandung dalam kitab suci Al Qur’an. Hal itu dikarenakan tidak dapat membaca Al Qur’an.

Lanjutnya program tersebut bakal melibatkan sejumlah pihak, seperti Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri dan Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri. Sebab program tersebut bakal melibatkan lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Oleh karena itu perlu pembahasan matang sehingga tidak mengganggu kurikulum yang telah berjalan. Dirangkulnya kedua institusi tersebut juga dimaksudkan agar program terintegrasi dan sinergis.

Rohiman menuturkan bahawa sebenarnya di desa-desa telah banyak menjamur Taman pendidikan Qur’an (TPQ) bagi anak-anak. Namun, selepas usia Sekolah Dasar (SD) dan menapaki jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), para remaja minim yang rutin mengaji. Akibatnya tidak jarang yang belum bisa membaca Al Qur’an.

“Dari sekian ribu itu berapa yang hafal Al quran atau paling tidak dapat membaca Al Qur’an dengan fasih. Jumlahnya masih sangat sedikit, padahal mengaji itu penting sekali untuk mempelajari ajaran islam,” ungkapnya

Program tersebut juga disebut sebagai kelanjutan dari program Dusunku Beriman yang di luncurkan oleh Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Wonogiri. Melalui program tersebut pemerintah daerah Wonogiri memacu masjid untuk menjalankan kegiatan keagamaan, semisal pengajian rutin. Rohiman mengungkapkan program dusunku beriman  mendapat penghargaan dari kementerian agama. Oleh sebab itu follow up atas program tersebut harus dibuat.  (Red-HS99/AS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar